Bagi orang yang menikah secara agama Islam melalui Kantor Urusan Agama
(KUA)/bukan nikah sirih, maka jika ingin mengadakan perceraian haruslah
dilaksanakan di Pengadilan Agama (PA) berwenang.
Berikut persyaratan perceraian untuk agama
Islam:
- Membuat dan mendaftarkan surat gugatan cerai ke Pengadilan Agama berwenang;
- Ada buku nikah asli (tidak boleh fotokopi);
- Saksi minimal 2 orang.
Jika ingin mengajukan
gugatan cerai tanpa pengacara maka anda
harus membuat dulu surat gugatan cerai. Cara membuat surat gugatan cerai, dapat
dicari internet atau datang langsung ke Pengadilan Agama untuk mendapatkan
contoh surat gugatan cerai.
Setelah surat gugatan
cerai dibuat, selanjutnya mendaftarkan surat gugatan cerai itu ke Pengadilan
Agama sesuai wilayah tempat tinggal saat ini si istri. Caranya:
- Persiapkan uang sekitar Rp 600.000,00 – Rp 800.000,00 untuk biaya pendaftaran perkara, lalu;
- Medaftarkan surat gugatan cerai di bagian “Pendaftaran”;
- Membayar biaya perkara di bank yang ditunjuk oleh Pengadilan Agama;
- Mengembalikan tanda bayar tersebut ke bagian kasir Pengadilan Agama;
- Menunggu surat panggilan sidang dari Pengadilan Agama (penerimaan surat panggilan sidang itu biasanya sekitar 2-3 minggu terhitung sejak hari pendaftaran perkara).
{Untuk informasi lebih lanjut silahkan klik www.informasiperceraian.com}
Salam..
BalasHapussaya mohon email nya Pa.
apa sanksi saksi yg berkata bohong dan berkata tanpa bukti di pengadilan agama pak yang di sebabkan paktor ingin menghasut perceraian antara suami istri yg bukti bukti yg kuat apakah bs di pidanakan pak
BalasHapusBisa pak/bu, adakan saja laporan polisi.
BalasHapuswww.informasiperceraian.com
Twitter: @TanyaPerceraian
Bagai mana cara menceraikan suami yang kabur selama 2thn membawa ke 2 surat nikah biar istri gak bisa menceraikan
BalasHapusKalo bisa balas via email
Amatblack55@gmail.com
Kepada Yth Konsul Perceraian..
BalasHapusbagaimana caranya untuk membuat permohonan gugatan cerai untuk suami yg tidak memberikan nafkah lahir,terima kasih atas perhatiannya..
Reni
Pagi pak
BalasHapusSaya sdh 7bln psh dgn suami dan dlm 7 bln dr bln maret itu tdk lg brtmu/brhubungn bdn bhkn dy sdh psh rmh n tdk mnafkhi sya sepeser pun
Akhr bulan juli sya gugat dy
Bulan september tgl 21 kemarin sya sdh selesai menjalani sidang 2x
Oktober ini sya menanti akte cerainya
Yang sya ingin tanyakan, berapa lama akte cerai keluar?
Masa iddah sya dihitung dr bln maret atau menurut akte cerai keluar?
Dibulan apa sya sudah bisa mngajukan nikah resmi lagi di KUA?
Pagi pak
BalasHapusSaya sdh 7bln psh dgn suami dan dlm 7 bln dr bln maret itu tdk lg brtmu/brhubungn bdn bhkn dy sdh psh rmh n tdk mnafkhi sya sepeser pun
Akhr bulan juli sya gugat dy
Bulan september tgl 21 kemarin sya sdh selesai menjalani sidang 2x
Oktober ini sya menanti akte cerainya
Yang sya ingin tanyakan, berapa lama akte cerai keluar?
Masa iddah sya dihitung dr bln maret atau menurut akte cerai keluar?
Dibulan apa sya sudah bisa mngajukan nikah resmi lagi di KUA?
Biasanya akta cerai sdh bisa diambi skitar 1 bulan kmudian dari tgl sidang putusan.
BalasHapusjasa pengacara, klik:
www.pengacaraperceraian.com
perceraian murah, klik:
www.informasiperceraian.com
twitter @TanyaPerceraian
asssalam walaikum wr wb
BalasHapuskronologi ,cerai gugat dikuasakan kpd kiasa hukum krn penggugat brd diluar negeri.pengacara yg pertama...tdk mendaftarkan gugatan kepengadilan yg akhirnya kita pindah dgn cara subtitusi penuh ke pengacara ke 2...yg ke 2 juga setelah kita check dipengadilan,ternyata kuasa hukum tercatat 3x tdk menghadiri sidang,akhirnya DESEMBER 2016 gugatan tdk dikabulkan pengadilan..setelah kita confirmasi ke pengacara jawaban krn saksi dr penggugat tdk menguatkan penggugat,2017 februari kembali dilakukan cerai gugat tetap ditangani pengacara yg sama..semntara krn posisi penggugat msh sah istri maka kmbali kerumah orangtuanya yg bersebelahan dgn suaminya..sdh 2 minggu hingga ini sy tulis,penggugat disekap dan dikurung olh keluarga beserta suaminya dan merampas semua alat komunikasi si istri dan tdk diperbolehkan melewati pintu..penahanannya mgkn tanpa penyikasaan fisik(walaupun ada tentu tdk bisa diketahui krn didalam rumah.tujuannya adalah agar siwanita tdk bisa melakukan gugat lagi dan tdk bisa kepengadilan dan tdk bisa komunikasi sgn pengacaranya..
pertanyaannya pak....apakah yg harus diperbuat wanita tsbut...krn setelah saya temua aemua penegak hukum merk menjawab ...yg menyekap keluarganya jd penwgak hukum tdk bisa berbuat apa2....
tlg dibantu bagaimana agar wanita tsbut bisa dibantu sehingga pihak pengadilan tahu bahwa keputusan pertama dr pengadilan ternyata mebawa kesengsaraaan buat wanita tsbut...trimakasih pak...wassalam